Butuh ilmu dari luar sekolah

Aku Butuh Ibu

Banyak wanita yang mau – maunya membawa beban yang sangat berat menggunakan perutnya selama 9 bulan. Mau – maunya pula membawa beban yang beratnya seperti cucian seember tersebut ke sana kemari, naik turun tangga, memasak, naik angkot, mengejar deadline, dll.  Dengan penuh keikhlasan mereka membawa beban tersebut. Mungkin cintanya sudah buta. Ya cinta Ibu luar biasa.

Setelah kesakitan saat melahirkan, dia yang tiba - tiba tersenyum mendengar tangisan kita.  Dia yang selalu kita ganggu di tengah malam, Ibu terbangun walau lelah menenangkan kita. Dia yang rela kita kencingi saat kecil, tapi kita akan marah kalo dikencingi. Melawan kantuk Ibu sukarela mengganti popok agar kita lebih nyaman dan tertidur nyenyak. Ibu adalah orang yang paling gelisah saat kita sakit, semua kesibukan dan kepentingannya ditinggalkan demi kita. Subhannallah cinta Ibu luar biasa.


Minggu lalu saya jenguk teman saya di salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Sakitnya mengkhawatirkan, soalnya baru kali pertama saya melihat teman saya di kondisi yang seperti itu. Tapi di tulisan ini saya ngga akan bahas sakitnya tapi kekuatan cinta Ibunya.

Allah menunjukkan kepada saya bahwa Ibu benar adalah sepasang bidadari yang pertama, sepasang bidadari yang kedua adalah pasangan hidup kita kelak.  Ibu yang sangat percaya dengan kekuatan do’a. Beliau sms teman  - teman anaknya minta do’a agar sang anak segera diberi kesehatan. Teman saya yang terkapar lemah di rumah sakit bisa kuat dan tersenyum  saat ibunya berada disampingnya. Apalagi saat Ibunya memberi semangat melalu sentuhan fisik , uh subhanallah langsung beda keadaannya.  Saya lihat langsung saat Ibunya memegang tanganya, ketenangan itu terasa. Duh mengaharukan pokoknya. Energi – energi yang diberikan Ibu memberikan kekuatan yang amat dahsyat. Alhamdulillah sekarang teman saya keadaannya sudah semakin membaik. Saya yakin ini berkat Do’a orang tua. Jika kau percaya, Inilah dampak kekuatan cinta seorang Ibu.

Teman – teman yang baca ini, yuk sejenak kita pikirkan (agar saya juga ikut mikir) :
Ibu selalu membanggakan kita. Sudahkah kita selalu membanggakan mereka?
Ibu selalu mendo’akan kita. Bahkan Ibu berusaha mencari pasukan untuk medo’akan kita. Apakah kita selalu mendo’akan mereka? Atau malah kita sibuk mendo’akan pacar yang belum tentu adalah jodoh kita?
Ibu selalu berkorban untuk kita. Apakah kita selalu berkorban untuk mereka?
Ibu berusaha membahagiakan kita, Apakah kita selalu berusaha membahagiakan mereka?

Jujur saja kalo saya belum bisa. Maafkan saya Ibu.. Yang selalu egois mencari kebahagiaan sendiri. Mudah – mudahan Allah mengampuni.

Aku juga berdo’a mudah – mudah an setelah besar nanti Saya dan Istri ngga menjadikan Ibu sebagai baby sitter, cukup mengasuh saat kami kecil saja. Bukan mengasuh anak – anak ku. Untuk itu aku minta bantuan teman – teman untuk senantiasa mengingatkan saya jika saya lalai. Terimakasih sebelumnya J

Ingatkan juga saya Ya Allah agar tidak menyianyikan Ibu, Ingatkan saya Ya Rahim agar bisa mencium tangan Ibu sebelum berangkat kuliah dan mencari Rezeki,kalo saya sakit Do’a Ibu adalah yang paling saya butuhkan.. Do’a Ibu saya butuhkan untuk memperlancar Ridho MU.. Ingatkan saya Ya Rabb.. Panjangkan umurnya .. Aamiin

ALFIAN RISKI

0 Komentar untuk "Aku Butuh Ibu"

Recent Post

Tab-menu

Back To Top