Butuh ilmu dari luar sekolah

Cara ku Untuk mu

Semenjak Februari 2012 saya mengenakan status bebas atau yang lebih sopan adalah Jomblo. Kalo kamu? :D

Tak bisa dipungkiri bahwa setiap laki - laki beda dengan perempuan. Jikalau perempuan, setelah benih - benih cintanya bersemi pada seorang laki - laki, dia akan melabuhkan seluruh jiwa raganya hanya pada satu orang tersebut. Sedangkan kalau laki - laki, setelah mencintai satu orang, sangat bisa mencintai orang lain lagi. Itu sudah kodrat dari Nya. Mungkin karena itulah laki - laki di persilakan Poligami.

Paragraf diatas bukan buah dari pemikiran saya saja, saya menyadari itu ketika mengikuti pelatihan di Universitas Kebanggaan Saya (UAD bukan UKS). Tapi di tulisan ini, saya ga bahas Poligami. Oke ?

Semenjak saya memutuskan untuk mau pacaran dengan syarat nikah dulu (Alasannya ini ), selama selang waktu itu saya banyak bertemu dengan teman - teman perempuan yang baru dan pastinya cantik - cantik. Kepada mereka, ada kesan di pandangan pertama. Kagum atau suka entah saya bingung membedakannya. Rasa - rasa yang bersemi indah di awal pertemuan itu biasa banget bertahan cuma beberapa minggu.

Saya menganggap rasa seperti itu hinggap di setiap laki - laki. Jadi itu adalah hal biasa.

Dan, ku bandingkan dengan kisahku terdahulu. Sekali ketemu mengagumi lalu bisa sampe berpacaran adalah karena ketika pesonanya mulai bertebaran menghampiri saya, saya tergesa - gesa dan berusaha harus memiliki CP nya. Yaa nomor Hape, ya akun sosmed dll.

Sebab seperti itu, komunikasi semakin sering terjadi, rasa kagum sudah berevolusi menjadi cinta atau nafsu saya juga kesusahan membedakannya. Kalo temen - temen penggemar pacaran menyebutnya cinta. Tapi kalo guru kehidupan saya menyebutnya Nafsu.

Orang jawa punya peribahasa "Witing Tresni Jalaran Saka Kulina" artinya Cinta Bersemi Karena Kebiasaan Berinteraksi.

Bagi kalian pasti merasakan hal yang sama? Kalo yang belum pernah pacaran saya kurang tau hehehe.

Tapi setelah saya mengakhiri masa pacaran, setiap ketemu dan kagum dan suka dan apalah yang mendebarkan, saya tak berusaha menggali contact personnya. Kalo ternyata jadi bisa berkomunikasi, pasti ada urusan yang Allah atur, yaa manusia adalah makhluk sosial. Tak bisa hidup sendiri.

Dan iya, komunikasi secukupnya tanpa gombalan - gombalan membuat saya lama - lama biasa aja dengan mereka yang diawal terkesan luar biasa. Jadi semakin tau nilai mereka dari berbagi celah.

Kalau rasa itu tak berujung pergi,
Mungkin itulah yang namanya cinta,
Dengan tak menyapamu di media sosial,
dan dengan tak sok menanyakan kabarmu,
Inilah cara terbaik menurtku untuk mencintaimu,

Diam - diam aku mencintaimu,
Meski sulit,
Meski sakit,
Meski cemburu bila melihatmu dekat dangan kawan laki - laki,
Ya, Jatuh cinta dalam diam adalah caraku,

Aku tak mau mengakui hakku,
Sebelum waktu itu ditentukan,
Aku tak mau kau bilang aku suka PHP,
Karena aku adalah Yudhistira.
Yudhistira dari Ibuku,

Ku serahkan pada Allah,
Biar DIA yang mengatur jalannya,
Biar DIA yang Jodohkan ku dengan yang pantas,
dengan Ilmu Nya,
bukan dengan Ilmu ku,

Biarlah ku menyapamu lewat Nya,
Dalam do'a ku meminta DIA membimbingmu,
Dalam do'a ku meminta DIA menjagamu,
Dalam do'a ku meminta,

Jika kamu jodohku,
Semoga Allah mempertemukan ku dan mu di depan ayahmu,
Disaksikan penghulu,

Dan, Jika kamu bukan jodohku,
Semoga Allah menjauhkanmu,
Mempertemukan ku dengan dia yang lebih pantas menurut Tuhanku.

Alfian Riski P. - @alfianriskip
2 Komentar untuk "Cara ku Untuk mu"

pie pie to cah bagus? lek gek ndang wae, ndak kedisikan haaaaaaaa

Recent Post

Tab-menu

Back To Top