Butuh ilmu dari luar sekolah

Belajar dari Bakule Sayuran



Seperti biasa setiap libur nenek selalu minta tolong dibelikan Apem ketika Mbak e penjual sayur melintas. Apakah anda tau Apem?  Kebangetan kalo ngga tau hehehe..

Apem adalah kue asli Indonesia, khususnya Jawa. Karena kue ini sering hadir di banyak acara. Acara upacara yang diselenggarakan oleh Keraton di tanah Jawa hingga untuk selamatan orang meninggal. Terbuat dari tepung beras bentuknya bulat pipih. *Tapi kayake gak asli Jawa kog. Asli India.. 

Tinggalkan dulu tentang Apem. Kita belajar dari Penjual Sayurnya saja. Sang penjual sayur yang kalo keluargaku menilai, beliau adalah orang niat menjadi Kaya. Walau lulusan SD, beliau etos kerjanya excellent. Sejak Shubuh sudah muter - muter menjajakan dagangannya.

Nah pagi tadi, kamis 9 september 2014 beliau tanya padaku lokasi bimbingan belajar yang mau ngajar tematik untuk anak SD. Dengan senang hati ku beri tahu. Pas beliau curhat terkait bahasa Inggris, Kebetulan Mba Damar (Calon Guru Bhs Inggris ) juga belanja, ku beritahu sekalian bila ingin belajar bahasa Inggris bisa tanya ke Mba Damar. 

Pertanyaan konyol yang mesih menjadi Trend masa kini keluar dari lisan tetangga (yang lagi belanja juga) , "Wani Piro?" Tentu dengan nada bercanda ..

Gak pake lama , Penjual Sayur tersebut langsung menyambar "Haiyoo wani piro - piro kog. Wong anakku cen arep tak les ke." --Red Indonesia : Yaa berapapun berani. Karena anakku memang mau tak les kan-- Maknanya, Beliau berani membayar berapapun demi pengetahuan itu.

Absolutly Amazing. Langsung juga tak sambar tak apresiasi "Oh haiyo sipp Mbak. Cen kudu ngono kui hahaha". --Red Indonesia : Naah bagus mbak. memang harus seperti itu-- . Keliahatannya biasa saja. Tapi ini istimewa nda.. Apa istimewanya?

Penjual Sayur keliling itu BERMENTAL KAYA. Beliau enggan di kasihani. Guru saya ngetwit "Kita teriak-teriak 'mahal' yah buat apa? Hanya mempermalukan diri, ketahuan bokeknya. Mending berpikir & doa dlm hati agar kelak dimampukan". Woooh Dahsyat memang itu Penjual Sayur.. Mental loser & mental winner memang beda. Kalau mental winner, segala kejadian dianggapnya inspirasi & motivasi. Nggak gampang tersinggung. MasyaAllah TOP mbak panjenengan..

Kata guru saya lagi "Mental kaya mesti dibangun sejak dini, di antaranya dengan gemar memberi & enggan dikasihani" .. 

Hmmm.. Alhamdulillah...

Akhirkata, ku berdo'a semoga semakin berlimpah Rezekinya, dan Allah berikan Hidayah padanya.. Aamiin..
0 Komentar untuk "Belajar dari Bakule Sayuran"

Recent Post

Tab-menu

Back To Top