Selain waktu dan tempat terkabulnya do'a
ternyata ada faktor lain agar do'a itu bisa segera terijabah (Bisa dicari di Google). Berikut adalah 3
faktor lain yang di tausiyahkan oleh mas Kurnia dari PMJ (Pesantren Masyarakat
Jogja) di Islamic Book Fair awal 2014 kemarin :
Pertama, Jangan Misuh. Misuh adalah sebuah kata kerja dalam Bahasa Jawa yang berasal
dari kata dasar pisuh.
Kalau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia artinya adalah umpatan atau
pengungkapan rasa kesal.
Dalam kehidupan sehari-hari kita (atau mungkin cuma saya)
baik disengaja maupun tidak sengaja sering mengucapkannya. Ya misuh merupakan
naluri dasar setiap orang. Di belahan dunia manapun kita bisa menjumpai orang
misuh, tentu saja dengan bahasa mereka masing-masing.
Sebagai orang jawa, saya merasa beruntung karena koleksi
pisuhan dalam bahasa Jawa amat sangat lengkap sekali ragamnya hehehe. Beberapa
pisuhan legendaris : ndhasmu, asu,
bajingan, dapurmu, jingak, sikak, dll. Asemki/watuki/kancilki/kimcilki dll juga
termasuk lhoo. Ya pokoknya yang untuk menghinan ciptaan Allah SWT.
Kedua, Jangan mecicil. Mecicil itu sama
dengan nantang. Sok berani dengan yang lebih muda, lebih tua, juga sesama. Karena itu otomatis menyakiti hati orang lain.
Dan yang ketiga adalah Jangan berani
pada orang tua. Bagaimana pun sikap dan kebiasaan orang tua, tugas kita hanya
berbakti. Kenapa gitu? Karena itu perintah Allah. Berikut beberapa Firman Allah
untuk berbakti pada Orang Tua,
“Kami perintahkan kepada manusia supaya
berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah
payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai.
berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
“Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun .
Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.” (Qs.
Luqman : 14)
Juga diperjelas oleh baginda Rasulullah
SAW :
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu
‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti
pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang
tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi
wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa
lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian
siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Dan masih banyak yang lain yang bisa
dicari sendiri lebih lanjut.
Nah itulah 3 pesan penting yang ku dapat
di Islamic Book Fair awal 2014 kemarin.
Semoga dengan ku menulisnya di sini Allah
senantiasa mengingatkanku dan semoga bermanfaat bagi teman – teman yang
membacanya.
Sadarlah bahwa jikalau teman – teman membaca
ini, itu bukan karena kebetulan. Itu karena Allah yang bawa teman – teman kesini.
Karena Allah saying pada kalian.
Alfian Riski P - @jajargenjangID
@alfianriskip
0 Komentar untuk "3 Hal Kecil Yang Besar"