Butuh ilmu dari luar sekolah

Bukan Guru Yang Salah

Bismillahirrahmannirrahim
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka" Q.S 13:11


Dari SMA aku ngga antusias dengan trigonometri. Sampai - sampai UN pas bagian trigonometri ngga ada yang tak kerjakan (baca: kosong). Itu karena waktu udah mepet, mau mencoba mendalaminya tetep kesulitan. . Mungkin ini karena saat mendapatkan pelajaran trigonometri pertama kali aku ngga antusias dengan gurunya. Jujur saja ini aku merendahkan kredibilitas gurunya. Yasudah belajarnya setengah2 alias nggak maksimal. Maafkan saya Bu. Maaf banget.. Masuk kelas 3 ada pengulangan materi trigonometri, udah ganti guru sih. Tetep aja nggak mudeng. Ah pasrah banget dah waktu itu.

Pas mau milih jurusan, memang sejak SMP aku bertekad mempelajari matematika terus. Karena menurutku aku mencintai pelajaran ini dan otakku selalu terasa segar setelah berkutat dengannya hehehe. Ada sih keraguan, hanya karena Trigonometri. Trus my brother Digdo bilang :" Mata kuliahnya gak cuma trigonometri, kalo trigonometri nggak bisa ya sudah tinggal saja. lagian cuma 1 makul" . Oke sudah langsung mantep pilih Pendidikan Matematika.

wuhuhuhu masuk UAD, masih saja yang tak takutkan adalah trigonometri. Ada suara2 bilang Dosennya ginilah, gitulah, nilai rata2 C lah apalah dsb.. Belum apa apa bikin minder. serius minder mate.. 

Sempat merenung, lalu ada bisikan dari Allah. "Kalo aku cinta matematika, kenapa aku ngga bisa sama Trigonometri? dan aku adalah calon Guru bahkan Dosen InsyaAllah, masak iya aku trigonometri harus cacat?" | "Ah terserah biar orang lain yg mendapatkan hasil itu. Pokoknya aku HARUS BUKTIKAN BISA DAPAT MINIMAL B!" Tekadnya muncul,,

Mewujudkan tekad itu, langkah pertama yg ku benahi adalah MENGHORMATI GURU (baca: DOSEN). Mungkin mayoritas memandang gak enak atau apalah namanya. Tapi karena Apple.Inc mengajrakan "Kalo mau sukses 'Think Different' " Nggak pake ragu. Langsung Action. Aku tanamkan mindset semua dosen itu enak. Memang sudah ku analisa kenapa dulu aku nggak bisa sama sekali trigonometri, yah mungkin karena tak menghormati guru! 
Karena udah ter-mindset seperti itu kalo ada yang menggunjingi dosen, aku merasa berdosa kalo nggak sengaja bilang sependapat -_-. Astagfirullah..

Terbukti looh dengan menghormati guru, belajarnya jadi enak, lebih semangat, tekad lebih yakin berhasil. dan Alhamdulillah hasil nilai akhir memuskan.. Efek menggabungkan Law Of Do'a and Law Of Attraction .
Apabila Anda Telah Berhasil Membuat Guru Anda Tersenyum (Krn Antusias/Hormat), pastilah Yang Maha Membalas serta merta mengulurkan tangan-Nya untuk kita. Untuk mencerdaskan otak kita. Serius nggak usah bantah!

"Memang TEKAD bukan segala - galanya, tapi tanpa TEKAD tidak akan ada segalanya"
- Guru AndrieWongso.
Maka bertekadlah untuk bisa memberikan yang terbaik!

Oiya,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka" Ayat ini adalah sebuah ajaran sangat mulia yang menjadi cerminan bahwa sebenarnya kita sendirilah yang menentukan nasib. Mau tetap nggak bisa? atau mau Hijrah ke yang lebih baik? :-D Manisnya Hidup Kita Yang Tentukan Lhoo (Kata Tropicana Slim Hehhehe)

Jadi Jelaskan, Bukan Guru Yang Salah. Karena Setiap Guru Punya Gaya Dan Metodenya Masing2. Tak Setiap Orang Bisa Melayani Semua Orang Disekitarnya! Masih ngeyel? Bisa kah kamu melayani semua temanmu? memberi kepuasan pada mereka semua? :-D

Oke mudah2an Bermanfaat :)

0 Komentar untuk "Bukan Guru Yang Salah"

Recent Post

Tab-menu

Back To Top